Wednesday 15 July 2015

Ini Fakta Kesehatan soal Pakaian Ketat Wanita


Busana yang Anda kenakan tidak hanya menyiratkan kepribadian dan karakter, namun juga tren yang sedang digemari.
Di masa kini, tren busana semakin beragam dan berganti dengan cepat. Namun, Anda perlu memperhatikan bahwa ternyata ada jenis busana yang terlihat bagus saat dikenakan namun malah membahayakan kesehatan Anda.
Beberapa ahli menjelaskan tentang jenis busana yang tidak disarankan dengan alasan dapat membahayakan tubuh dankesehatan sebagai seorang wanita. Apa saja jenis busana tersebut?
1. Celana jeans super-ketat
Josh Zeichner MD, dermatolog dan direktur penelitian dermatologi kosmetik dan klinis dari Mount Sinai Hospital, New York City menjelaskan, ketika Anda mengenakan busana yang terlalu ketat, maka bahannya akan langsung bergesekan dengan kulit. Akhirnya, Anda akan mudah terkena infeksi. Selain itu, busana ini juga membuat Anda lebih berkeringat yang menimbulkan jamur dan bakteri penyebab infeksi berkembang lebih mudah.
"Apabila Anda tetap ingin mengenakan celana jeans yang super-ketat, maka pilihlah bahan yang mudah renggang, cuci setelah beberapa kali pemakaian, dan hindari berjongkok dalam jangka waktu yang lama. Celana jeans jenis ini juga dapat menekan syaraf Anda dan menimbulkan masalah yang lebih serius," ujar Dr Zeichner.
2. Piyama
Mengenakan piyama saat tidur memang tidak masalah. Akan tetapi, masalah akan datang apabila Anda mengenakan piyama namun jarang menggantinya. Jill Rabin MD, profesor obstetrik dan ginekologi di Hofstra North Shore-LIJ School of Medicine, New Hyde Park, New York mengungkapkan, piyama yang terus dikenakan dan lupa untuk dicuci akan mengganggu kesehatan.
"Ini berlaku khususnya bagi mereka yang tidur tanpa mengenakan pakaian dalam. Anda pasti tak mau piyama bersentuhan dengan urethra (saluran pembuangan air kecil) karena bakteri akan berpindah. Saran saya, tidurlah dengan mengenakan piyama bersih setiap malam atau setidaknya kenakan juga celana dalam bersih," tutur Dr Rabin.

3. Celana dalam seksi
Celana dalam berbentuk thong ketika terselip antara rektum dan vagina akan membawa bakteri dan virus yang dapat menyebabkan infeksi. Untuk itu, selain jangan terlalu sering mengenakan celana dalam semacam ini, Anda juga bisa menyiasatinya dengan mengenakan celana dalam yang lebih nyaman untuk Anda.
4. Legging
Dr Zeichner menjelaskan, ketika legging menempel ketat pada tubuh dan semakin lekat pada kulit, maka gesekan akan lebih sering terjadi. Akhirnya, keringat dan minyak akan menempel dan menyebabkan bakteri berkembang biak. "Mengenakan legging tanpa dicuci setelah beberapa kali pemakaian akan menyebabkan infeksi jamur yang mengganggu kulit," ungkap Dr Zeichner.
5. Celana dalam berwarna
Mengenakan celana dalam berwarna cerah memang menyenangkan. Namun, ternyata celana dalam menggemaskan ini mampu menciptakan masalah pada tubuh Anda. "Bahan pewarnaan pada bahan selain katun yang masih baru dapat menyebabkan iritasi pada kulit di sekitar vagina dan akan cukup parah bila kulit Anda sudah sensitif atau Anda rentan terkena infeksi vagina.
Selain itu, celana dalam berwarna-warni dengan bentuk unik biasanya terbuat dari bahan sintetik. Oleh sebab itu, celana dalam berbahan katun adalah yang terbaik," terang Owen Montgomery MD, Ketua Departemen Obstetrik dan Ginekologi di Drexel University College of Medicine di Philadelphia.

1 comment: