Tuesday, 24 February 2015

Be Visionary

Percayakah anda bahwa dunia ini hanya dipimpin oleh 3 % persen orang? Percayakah anda bahwa 3 % akan mengalahkan 97 %? Namun biarlah data mengatakan demikian, tapi bagi saya memang orang-orang yang istimewa jauh lebih sedikit daripada orang yang biasa saja. Orang yang memiliki impian dan kemudian mewujudkannya jauh lebih sedikit dibanding orang yang punya impian namun tidak mewujudkannya. 

Saya yakin bahwa semua orang memiliki impian dan keinginan masing-masing. Pastinya semua orang ingin hidup bahagia, dan menginginkan segala sesatu bisa hadir sekejap mata. Seperti punya rumah mewah, harta melimpah, menyekolahkan anak hingga ke luar negeri dan banyak lainnya. Yang pasti keinginan tersebut selalu ada pikiran kita. Namun lagi-lagi kenapa orang yang memiliki impian dan mewujudkannya jauh lebih sedikit daripada yang lainnya.

Mungkin bisa jadi ketakutan yang ada difikiran kita jauh lebih besar dibanding keyakinan untuk mewujudkannya. Karena bisa jadi fakta-fakta yang ada didepan mata mampu membuat kita patah semangat. Sebagai contoh mungkin kita sering mendengar kalimat seperti ini “Bisa gak ya? kan kita belum punya pengalaman! ah terlalu ketinggian cita-citanya! gila lu! yang benar aja! realistis dong!”. Jadi Bukankah ini yang sering kita dengar di lingkungan. Akhirnya kalimat tersebut masuk ke alam bawah sadar kita dan berubah menjadi virus hingga mempengaruhi sistem alam sadar kita. 

Ketika kita mendengar motivasi dan inspirasi, kita pun yakin untuk berani mengambil langkah awal. Namun lagi-lagi mengapa semangat itu hanya bertahan sangat singkat, mungkin bisa jadi selama 3 hari, 2 minggu, ataupun 3 bulan. Lantas ketika kita berkumpul lingkungan kita, bergabung dengan teman-teman sekitar, bukannya membuat tambah semangat ataupun mendukung kita untuk meraih bersama-sama. Eh malah mematahkan semangat dan akhirnya kita pun ikut hanyut dalam kalimat-kalimat seperti diatas. 

Sehingga menurut saya, lingkungan juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan mental kita. Baik itu tahan banting ataukah larut dalam keragu-raguan. Jangan sampai daftar impian yang telah dibuat, akhirnya mulai kita coret satu-persatu, sebab tidak sesuai lagi dengan fakta yang sedang dihadapi. Lantas berbeda dengan orang-orang yang visioner. Mereka bukan sekedar melihat fakta yang ada di depan mata, namun ia mampu melihat melebihi orang yang lain lihat. Ketika lingkungan mencoba untuk mempengaruhinya, ia tetap cuek, dan terus berusaha, serta percaya bahwa keyakinannya lebih besar dibanding ketakutan yang dihadapi. Misalkan saja, ada seorang penambang emas yang telah menggali hingga kiloan meter, kemudian ia merasa menyerah dan capek. Lantas bagaimana jika satu meter lagi gunung emas ada didepannya. Padahal tinggal satu meter lagi ia harus menggalinya! Memang hal ini sering kita hadapi, terutama saya. Karena ketakutan yang kita miliki jauh lebih besar dibanding keyakinan untuk mencapainya. 

Ketika rasulullah mengatakan bahwa Islam akan menguasa dunia hinga 1/3 dunia, maka saat itu orang-orang arab mengatakan “Muhammad gila, sinting dan sebagainya”. Semua tidak ada yang percaya kepeda-Nya. Begitu juga saat Nabi Muhammad mengirim surat kepada raja romawi barat dan romawi timur untuk segera masuk Islam, namun kedua raja tersebut mencomooh-Nya, karena merasa Muhammad barulah memimpin wilayah yang sangat kecil di Madinah, sedangkan saat itu ia sedang berhadapan dengan wilayah adikuasa yang sangat besar kekuatannya. Mereka yang merasa terhina, akhirnya merobek surat Rasul. Namun saat itu rasul hanya berkata, “sebagaimana ia merobek suratku, maka Allah nantinya yang akan merobek-robek kekuasaannya”.  

Ketika rasul dan para sahabat sedang capek-capeknya menggali parit sejauh 8 kilometer untuk menghadapi serangan pasukan Quraisy sebanyak 10.000 pasukan. Maka pada saat itu para sahabat berkata, “kira-kira ya Rasul, kota mana yang akan kita taklukkan, kota roma, ataukah konstantinopel”. Maka saat itu rasul menjawab, “kota konstantine” yang akan pertama ditaklukkan. Namun orang yahudi yang juga ikut menggali parit mengatakan, “Muhammad gila, besok aja kita belum tentu hidup melawan 10000 pasukan, eh malah mengatakan konstantinopel akan takluk”. Lagi-lagi suara sumbang seperti ini akan selalu menghiasi di kehidupan kita. Namun hanyalah orang-orang yang visioner yang dapat melihat lebih dari yang lain tidak dapat lihat. 

Akhirnya ketika rasul wafat, Islam malah semakin bertambah luas, apalagi setelah kota konstantinopel ditaklukkan, Islam pun berhasil menguasai 2/3 dunia. Dan masih banyak contoh lainnya, dulu ketika Bill gates mengatakan ada suatu masa setiap rumah akan memiliki PC masing-masing, dan bisa saling berinteraksi satu sama lain. Maka saat itu pun orang-orang yang ada disekitarnya mengatakan, “Ah mimpi, gila lu, sinting dan sebagainya”. Namun faktanya hari ini, semua rumah telah memiliki PC maisng-masing bahkan bisa di bawa kemana-mana. Lagi-lagi orang-orang yang pragmatis hanya bisa menulan ludahnya sendiri, sehingga tidak perlu heran mereka akan selalu dipimpin oleh orang-orang yang visioner. 

Hari ini kita tahu bahwa perjuangan Khilafah merupakan perjuangan yang pasti. Namun banyak diantara kita yang tidak percaya dan ikut berjuang, karena hanya melihat fakta yang sangat memojokkan Islam dan mulai meragukan kebangkitan Islam. Lagi-lagi Mereka masih bertahan dan memperjuangkan demokrasi, HAM dan sebagainya. Sedangkan kita lupa bahwa orang-orang yang visioner adalah orang-orang yang tidak sekedar melihat dengan mata, namun melihat dengan akal dan keimanannya. Seperti yang telah Rasul contohkan kepada kita. Sedangkan ia pun telah mengatakan tentang episode dunia, nantinya akan ada masa dimana Islam akan kembali tegak seperti manhaj kenabian. Dan ia mengabarkan dalam hadistnya bahwa tentang episode saat ini yang sebentar lagi akan segera diangkat oleh Allah. Bukankah saat ini episode kepemimpinan diktator sudah banyak digulingkan.

Oleh karena itu saat ini bagaikan malam yang sangat gelap, sedangkan sebentar lagi fajar akan segera tiba. Dulu pun tidak ada yang percaya Islam akan bangkit. Tapi faktanya hari ini kita bisa merasakannya sampai ke Indonesia. Hal ini pun sedang terjadi di kehidupan kita, ketika rasul mengatakan akan ada masa Islam akan bangkit kembali, bukan sedikit yang meragukannya, namun banyak juga yang mempercayainya. Karena lagi-lagi orang-orang yang pragmatis hanya melihat fakta di depan mata, sedangkan visioner melihat kedepan jauh dari apa yang mereka lihat.  Karena hitungan Allah berbeda dengan hitungan manusia. Namun saat ini kita harus memantaskan diri, agar Allah benar-bener sudah layak mengangkat episode ini dan menggantikannya dengan episode Islam. Sehingga yang harus saat ini kita perjuangkan adalah terus berusaha dan berdo’a agar Islam akan segera kembali tegak. 

Oleh karena itu memiliki visi yang besar berarti harus siap dikatakan “Gila, sinting, dan sebagainya”. Sehingga orang-orang yang visioner memang harus siap menerima label seperti ini. Apalagi pejuang dakwah, sehingga kalopun ada yang mengatakan gila, hehe santai aja! Kalo nambah satu kan gak jadi masalah. Seandainya rasul tidak memberikan visi pada sahabat, tentu islam tak akan bisa sebesar ini.

No comments:

Post a Comment