Saturday 21 February 2015

Negeri Bebek

Alkisah ada sebuah negeri antah berantah, bernama negeri bebek. yang hampir semua rakyatnya adalah kaum muslim. Ketika mereka ditanya siapakah tuhan mereka, mereka menjawab dengan mantap, bahwa tuhan kami adalah Allah SWT, dan kemudian ditanya kembali siapakah rasul mereka, dengan bangga mereka berkata, rasul kami adalah muhammad SAW. Inilah Negeri yang sangat luar biasa, sebuah negeri yang dikaruniai kekayaan yang begitu berlimpah, karena sangat kayanya banyak orang mengatakan hijau royo-royo, jamrud khatulistiwa, mau tanam apa saja bisa anda lempar batu tumbuh pohon, anda lempar pohon tumbuh hutan. Hampir 75 % semua kekayaan dunia ada di negeri bebek, Emas, perak dan minyak serta berlian ada di bawah tanah, sedangkan kekayaan lautan negeri bebek mencapai 100 %. Namun sayangnya negeri yang hampir semua penduduknya adalah kaum muslim masih begitu sengsara. 

Lantas mungkin anda bertanya mengapa negara ini dinamakan dengan negeri bebek. Negeri bebek adalah sebuah nama yang diberikan oleh penemu negara tersebut setelah bermusyawarah dan melihat ciri khas penduduk di negeri ini yang sangat gemar ikut-ikutan. Jika bebek bisa bicara, dan kita bertanya sama bebek yang berada di bagian belakang,

“Bek, kenapa kamu lewat sini? 
Bebek menjawab, “maaf mas saya orang baru, coba deh tanya sama kakak kelas saya?”
Ketika kita tanya dengan kakak kelasnya, “kenapa kamu lewat sini?”
ia tanya ke yang kiri, “tahu gak mengapa kita lewat sini?” 
“Maaf mas, saya ikut yang didepan”, lantas kita tanya yang didepan, “kenapa kamu lewat sini?” maka bebek yang paling depan menjawab
“maaf mas kami lewat disini, memang dari dulu sudah begitu”

Mereka tidak peduli akan kemanakah mereka pergi, karena bagi mereka, dari dulu memang sudah begitu. Kalaulah mereka pergi menuju tempat pemotongan bebek pun, mereka sudah tidak peduli. Namun apa yang terjadi di negeri bebek?
• SDM di Negeri Bebek no 109 dari 174 negara (UNDP, 2000) 
• Hanya 11% siswa SMU yang melanjutkan ke PT (APTISI, 2000)
• 100 juta (50% penduduk indonesia hidup di garis kemiskinan (Media Indonesia, 2006)
• Tahun 2005 lalu, Pemerintah Dareah Ibukota Negeri Bebek menyumbang Rp. 100.000.000 untuk penyelenggaraan kontes waria (Adian Husaini, 2006)

Inilah yang terjadi di negeri bebek, mereka sibuk mengampanyekan HAM, nasionalisme tapi mereka tidak pernah peduli terhadap saudara-saudara mereka. Sampai hari ini palestina masih terjajah. Mungkin hari ini kita masih bisa pergi jalan-jalan dengan santai bersama keluarga, belajar, bekerja dan sebagainya, tapi berbeda dengan mereka, pagi-pagi mereka sudah terbiasa melempar batu kepada tank-tank Israel, yang batu tersebut berasal dari reruntuhan rumahnya. Banyak ayah yang mengantarkan anaknya ke sekolah, namun malamnya jidat mereka telah berlubang akibat peluru-peluru tentara yahudi. Anak-anak disana tidak sama seperti kita disini yang bisa pergi ke sekolah, ketika mereka bermain-main, maka pagi harinya jidat mereka sudah berlubang akibat peluru-peluru tentara Israel. Hari ini negara-negara mayoritas kaum muslim masih dihinakan di mana-mana. Namun ironisnya beberapa negara di dunia ini termasuk negeri bebek dengan bangga menghormati penguasa-penguasa tersebut dan seakan lupa kepada tuhan mereka. Setiap hari wanita-wanita disana diperkosa hingga 6 sampai 9 kali oleh tentara-tentara tersebut. Namun penduduk negeri bebek berkata kami hanya bebek, jadi kami cuma mengikuti kepada pemimpin kami saja. Mereka tidak mendengar jeritan anak-anak kecil yang ada disana, jerit tangis ibu-ibu yang tidak dapat menyusui anaknya. Tidak sama seperti kita disni, seakan negara bebek tuli tak mendengar, bahwa nantinya anak-anak itu akan bersaksi kepada Tuhan, dan berkata kami telah meminta bantuan bahkan ke negeri bebek, tapi mereka hanya diam.

Sehingga mengapa ini terjadi? Apakah Tuhan yang salah karena telah mengatakan kaum muslimin adalah kaum yang terbaik, ataukah kita yang mengambil jalan-jalan lain selain jalannya. Syariat dan Khilafah. Sehingga terkadang kita lupa, siapakah yang menciptakan kita, untuk apa kita diciptakan, dan akan kemanakah kita selanjutnya?

Hari ini APBN negeri bebek hampir 75 % berasal dari pajak, dan hanya 25 % berasal dari non pajak seperti BUMN, yaitu dari sektor migas dan sebagainya. Namun pertanyaannya, kemanakah kekayaan alam yang ada di negeri bebek semua? Emas, perak, batubara, tembaga minyak yang seharusnya menjadi sumber utama negara? sayangnya, negara ini telah menjadi Negara Pemalak rakyat sendiri. Hampir semua kekayaan negeri bebek telah dikuasai oleh asing, akhirnya negara ini sekarang tidak memiliki pendapatan sumber utamanya, kecuali pajak. Kalaulah negara mengalami kekurangan dana, maka jalan yang dipilih adalah ya berhutang, itulah yang dipikir oleh pemerintah saat ini. Sedangkan ironisnya tanah negeri ini telah terkapling-kapling oleh asing. Lagi-lagi di negara kapitalis manapun, pajak menjadi sumber pendapatan utama bagi negara mereka. Padahal negaralah yang harus bertanggung jawab atas semua ini, bukannya memeras rakyat. Dalam Islam, pajak bukan menjadi sumber pendapatan utama, namun dipakai pada kondisi emergency, disaat negara sedang mengalami suatu kejadian yang luar biasa, yaitu saat adanya kebutuhan biaya yang harus diselesaikan, itupun hanya bagi rakyat yang mampu untuk membayar, dengan syarat tidak lebih dari yang dibutuhkan. Sehingga pajak menjadi komplemen bukan sebagai seumber utama.

Tanggal 1 april nanti pemerintah akan membatasi BBM bersubsidi. Saya jadi tidak enak, Lagi-lagi kemanakah minyak negara ini? Sayangnya sampai sekarang, 90 % migas negeri ini dikuasai oleh asing, sehingga penghasilan negeri ini hanya diperoleh dari pajak dan sisanya saja. Ketika uang itu sudah terkumpul, maka uang pajak tersebut digunakan kembali untuk membeli minyak itu lagi. Minyak di tanah sendiri. Hehe lucu ya.

Saya teringat ketika saya bermain game RPG (Role Playing Game) "Stronghold Crussader", saya memilih karakter saladin sebagai pemimpinnya. Pada masa pembangunan negara, maka sangat dibutuhkan keahlian bagaimana mengatur ekonomi, persediaan pangan, dan barang tambang untuk menaikkan rate populasinya. Dan tidak hanya itu, membangun pertahanan militer merupakan hal yang sangat penting agar posisi negara tetap berlangsung. Maka untuk mempersiapkan semuanya sangat membutuhkan uang yang cukup, sehingga saya mengambil “tax” dari tiap-tiap penduduk. Namun ketika semua pulih dan ekonomi telah sangat mumpuni, maka giliran saya untuk membayar dan memberikan penghasilan negara kepada rakyat, yang akhirnya rate of popularity negara saya tidak pernah merosot sama sekali. Hehehe.

Tapi tahukah kita, sebenarnya ada beberapa orang yang mengatur hidup kita di dunia ini. Mungkin kita bertanya, mengapa saat ini dunia sudah penuh dengan entertainment? Mass media, hiburan, musik dan sebagainya. Karena “they want you don’t to think much”, dan kini mereka telah berhasil membuat kita tidak sadar apa yang sedang terjadi di negara ini. Hidup kita Seakan seperti dunia sinetron, dunia itu kini seakan menjadi nyata, cara berpakaian kita, cara makan kita dan hampir semua itu sama dengan yang kita konsumsi sehari-hari, sedangkan inilah yang nyata, kita lah yang nyata, tapi mengapa ini seakan terbalik. Tingkat konsumerisasi kita begitu tinggi, mirisnya ketika saya melihat di tv, ribuan orang berdesak-desakan, hingga ada yang terpijak dan menjadi korban hanya untuk mendapatkan diskon dari ponsel cerdas tersebut. Lagi-lagi setiap barang luar, yang diekspos dan diiklankan besar-besaran di Tv, pastilah orang-orang kita berusaha menjadi nomor satu untuk mendapatkannya. Dan orang-orang dibalik tirai ini kini telah sukses membuat kita lupa terhadap diri sendiri dan negara ini. Karena yang mereka takutkan adalah sesuatu informasi yang penuh kesadaran publik yang dapat merangsang pemikiran kritis.

No comments:

Post a Comment