Calon capres dan cawapres Prabowo-Hatta secara resmi telah mendeklarasikan visi yaitu: “Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat”.
“Pencapaian reformasi dan demokrasi di berbagai bidang dan pertumbuhan perlu lebih ditingkatkan lagi kualitasnya, dengan perbaikan yang menyeluruh, merata, dan berkelanjutan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” demikian penggalan latar belakang visi misi Prabowo-Hatta yang bisa didownload dari situs KPU ini.
Latar belakang itu mendasari dibentuknya visi misi Prabowo-Hatta. Berikut visi dan misi Prabowo-Hatta:
Visi
Membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat
Misi
Mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat, aman dan damai, bermartabat, demokratis, berperan aktif dalam perdamaian dunia, serta konsisten melaksanakan Pancasila dan UUD 45.
Mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, berkerakyatan, dan percaya diri menghadapi globalisasi.
Mewujudkan Indonesia yang berkeadilan sosial, dengan sumber daya manusia yang berakhlak berbudaya luhur; berkualitas tinggi: sehat, cerdas, kreatif dan trampil.
Solopos.com menulis: Inilah 8 Poin Visi dan Misi Ekonomi Kerakyatan Prabowo-Hatta:
1. Memprioritaskan peningkatan alokasi anggaran untuk program pembangunan pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan, koperasi dan UMKM, serta industri kecil dan menengah.
2. Mendorong perbankan nasional dan lembaga keuangan lainnya untuk memprioritaskan penyaluran kredit bagi petani, peternak, nelayan, buruh, pegawai, industri kecil menengah, pedagang tradisional, dan pedagang kecil lainnya.
3. Mendirikan Bank Tani dan Nelayan yang secara khusus menyalurkan kredit pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, serta memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil, petani, peternak, nelayan, buruh, pedagang tradisional, dan pedagang kecil.
4. Melindungi dan memodernisasi pasar tradisional serta mengonsolidasikan belanja negara untuk program pengembangan koperasi dan UMKM dan revitalisasi pasar tradisional.
5. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk buruh migran (TKI/TKW).
6. Mengalokasikan dana APBN minimal Rp 1 miliar per desa/kelurahan per tahun langsung ke desa/kelurahan, dan mengimplementasikan Undang-Undang tentang Desa. Dana APBN yang disiapkan sebesar Rp 385 triliun selama 2015-2019 bagi 75.244 desa/kelurahan.
Dana ini digunakan untuk program pembangunan pedesaan dan membangun infrastruktur untuk rakyat melalui 8 (delapan) Program Desa, yaitu:
a. Jalan, jembatan, dan irigasi desa atau pesisir
b. Listrik dan air bersih desa
c. Koperasi desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Badan Usaha Milik
Petani (BUMP), dan Lembaga Keuangan Mikro
d. Lumbung Desa
e. Pasar Desa
f. Klinik dan Rumah Sehat Desa
g. Pendidikan dan Wirausaha Muda Desa
h. Sistem Informasi dan Penguatan Perangkat Pemerintah Desa
7. Mendirikan Lembaga Tabung Haji
8. Mempercepat reforma agraria untuk menjamin kepemilikan tanah rakyat, meningkatkan akses dan penguasaan lahan yang lebih adil dan berkerakyatan, serta menyediakan rumah murah bagi rakyat.
Tempo.co menulis: Capres dan Cawapres Prabowo-Hatta membuat visi-misi berdasarkan sinkronisasi enam program aksi Partai Gerakan Indonesia Raya dengan partai koalisi. Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengatakan visi dan misi pasangan ini dituangkan dalam “Agenda & Program Nyata untuk Menyelamatkan Indonesia” setebal 13 halaman.
Program Prabowo-Hatta untuk membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, makmur, dan bermartabat itu disusun tim yang terdiri atas lima orang. Mereka secara bergantian menyaring dan mensinkronkan program-program dari setiap partai koalisi. Program pasangan ini merupakan terjemahan dari delapan agenda penyelamatan.
Agenda itu antara lain membangun perekonomian yang kuat, berdaulat, adil, dan makmur; melaksanakan ekonomi kerakyatan; serta pemerintahan yang melindungi rakyat, bebas korupsi, dan efektif dalam melayani.
AntaraNews.com menulis: Cawapres Hatta Rajasa menegaskan bahwa visi dan misinya bersama Capres Prabowo Subianto untuk Pilpres 2014 tidak bertolak belakang dengan ketentuan pembangunan jangka panjang.
“Dalam ketentuan KPU yang dimaksud visi misi tidak boleh menyimpang dari Undang-Undang 17 pembangunan jangka panjang,” kata Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Rabu petang.
Hatta menjelaskan, visi dan misi mereka adalah mewujudkan negara kesatuan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat.
“Merdeka itu berarti mandiri, dengan meletakkan bangsa sejajar dengan negara lain dan tidak boleh bangsa ini didikte oleh bangsa mana pun di dunia ini. Sumber daya manusianya pun harus berakhlak mulia, inovatif, ini juga yang bisa membawa bangsa maju,” kata Hatta.
Dia juga menjelaskan keadilan harus dijunjung tinggi di mana tidak boleh ada satu pun elemen masyarakat yang menerima perlakuan diskriminatif. Semua pihak harus memiliki akses sama terhadap sumber-sumber kemakmuran.
“Kemakmuran adalah hal yang sangat esensial, maka sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan itu merupakan elemen penting untuk kemakmuran,” ujar Hatta.
TribunNews.com menulis: Cawapres Hatta Rajasa mengungkapkan visi-misi di bidang hukum bila terpilih pada pemilihan presiden 2014. Hatta menjadi pendamping Prabowo Subianto yang disokong koalisi Partai Gerindra, Golkar, PAN, PPP, PKS dan PBB.
Menurut Hatta, diperlukan kepastian hukum di Indonesia. Sebab, pengusaha akan sulit berinvenstasi di Indonesia bila tidak ada kepastian hukum. “Di dalam berinvestasi adalah kesatuan yang penting. Harus kita jaga,” kata Hatta usai bertemu Akbar Tandjung di Jalan Purnawarman, Jakarta, Minggu (25/5/2014).
Hatta juga menyebut penegakan hukum sangat penting di Indonesia. Ketua Umum PAN itu mengatakan bidang hukum terkait dengan aspek pendidikan. “Mulai dari sekolah dasar ini bagian dari politik membangun bangsa. Nah ini misalkan warung jujur adalah bagian dari pendidikan,” katanya. Lalu dengan dengan perangkat peraturan dan juga pencegahan melekat. Menurut Hatta hal itu menjadi bagian penting. Dimana dirinya juga akan mengembangkan reformasi birokrasi.
Metrotvnews.com, menulis: Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan pemilihan umum presiden Pilpres 2014 ini menimbulkan antusiasme politik masyarakat yang tinggi.
“Pemilu presiden kali ini yang sangat menimbulkan antusiasme besar sambil merasakan deg deg plas, karena pasangan yang muncul diluar pikiran. Ternyata dari 10 partai politik tidak terjadi 3 atau 4 calon capres cawapres, tetapi 2 calon saja,” kata Siti Zuhro dalam diskusi politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2014).
Menurut Siti, para pasangan capres dan cawapres akan berupaya maksimal untuk memperebutkan suara rakyat. Para capres juga berlomba menyampaikan visi dan misi mereka. Siti mengatakan ada kemiripan visi dan misi capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam rencana pembangunan negara selama tahun kedepan.
Kompas.com menulis: Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Ali Masykur Musa menyatakan kecenderungannya untuk bergabung dalam tim pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo-Hatta.
Menurut Ali, ada sejumlah alasan yang mendasari kecenderungannya untuk mendukung pasangan tersebut. Alasan pertama, visi dan misi Prabowo-Hatta dirasa sejalan dengan visi misi Ali ketika mengikuti konvensi calon presiden Demokrat.
“Sejauh ini ya banyak irisan yang mempertemukan antara visi pasangan Prabowo-Hatta dengan visi saya saat saya sampaikan peserta konvensi capres Demokrat karena itu saya cenderung untuk gabung dan dukung pasangan Prahara (Prabowo-Hatta),” kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Minggu (25/5/2014).
Selain itu, menurutnya, visi Prabowo-Hatta lebih mendekati visi kebangsaan Nahdlatul Ulama, khususnya yang menyangkut nasionalisme dan pandangannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Karena bagaimanapun juga, bagi NU, NKRI adalah harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar,” sambung Ali.
Selain itu, Ali menilai, pasangan Prabowo-Hatta lebih mampu menggugah masyarakat agar memiliki jika kebangsaan yang tinggi.
“Ketiga, tentu bagaimana pun juga kata hati itu tidak bisa dipungkiri lagi, karena itu saya meyakini Prabowo-Hatta bisa menjadikan Indonesia menjadi negara besar,” sambungnya.
Republika.co.id menulis: Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menyatakan visi dan misi bakal capres Prabowo Subianto sejalan dengan semangat Muhammadiyah yang lekat pada pendidikan dan pengembangan ekonomi rakyat.
Syahganda di Jakarta, Sabtu, menyebutkan dia mendapat kabar bahwa penyampaian visi dan misi Prabowo pada Sidang Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kaltim, hari itu, mendapat sambutan yang sangat baik dari sekitar seribu peserta pertemuan tahunan itu.
Menurut dia, visi dan misi Prabowo antara lain untuk membangun karakter bangsa khususnya di bidang sosial ekonomi, agar tercipta mandat kemajuan sekaligus kemandirian nasional yang berbasiskan kemartabatan rakyat.
Sementara itu, keberadaan ormas Muhammadiyah memiliki fokus bagi terselenggaranya penguatan unsur pendidikan, serta pelayanan di bidang pemberdayaan ekonomi yang meliputi keumatan dan bangsa.
“Inilah bentuk keserasian antara visi misi Prabowo dengan perjalanan Muhammadiyah sehingga bisa dikatakan pencapresannya lebih mudah diterima oleh kalangan Muhammadiyah,” katanya.
Tribunnews.com menulis: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menerima sebagai ketua tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurut Mahfud, dirinya telah melakukan diskusi dan silaturahim serta perenungan yang mendalam.
“Saya mengumumkan dengan ini mengucapkan Bismillah berketetapan menerima tawaran pak Prabowo menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta,” kata Mahfud, Kamis (22/5/2014).
Detik.com menulis: Tim pemenangan pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa telah resmi terbentuk. Tim yang dikomandoi mantan Ketua MK, Mahfud MD itu hanya beranggotakan 50 orang.
“Tim pemenangan sudah fix dibentuk tadi dipimpin langsung Pak Mahfud dan ketua harian Pak Zulkifli. Struktur, pembagian tugas , dan tugas-tugas yang sifatnya segera atau yang kurang segera sudah diatur,” ujar Jubir tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya di Rumah Polonia, Jl Cipinang Cimpedak II No.29, Jakarta Timur, Minggu (25/5/2014).
Tantowi menjelaskan, jumlah tim pemenangan ada 50 orang. Jumlah yang relatif sedikit itu memang disengaja agar tim bisa bekerja secara cepat.
“Jumlah orang di organisasi tersebut sekitar 50 orang karena organisasi ini ramping agar lincah tapi tetap bisa mengakomodir dan semua koalisi sudah terwakili di organisasi ini,” jelas Tantowi.
Pikiran-rakyat.com menulis: Untuk bisa memenangkan pertarungan Pilpres 2014, Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan mengandalkan efektifitas kepemimpinan dan program yang prorakyat.
Alasannya, melalui hal tersebut maka rakyat dapat merasakan langsung siapa pemimpin yang benar-benar bekerja untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.
“Kita mengandalkan efektifitas kepemimpinan dan program yg pro-rakyat, terukur, lengkap dengan target dan bagaimana pembiayaannya. Sehingga rakyat bisa secara rasional melihat siapa pemimpin yang memang benar-benar siap meningkatkan kemakmuran rakyat,” ucap Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo, di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Hal senada dikatakan calon Wakil Presiden Hatta Rajasa. Menurut dia, visi-misi bersama Prabowo Subianto adalah mewujudkan negara kesatuan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta bermartabat.
“Merdeka itu berarti mandiri, dengan meletakkan bangsa sejajar dengan negara lain dan tidak boleh bangsa ini didikte oleh bangsa mana pun di dunia ini. Sumber daya manusianya pun harus berakhlak mulia, inovatif, ini juga yang bisa membawa bangsa maju,” kata dia.
Dia juga menjelaskan keadilan harus dijunjung tinggi. Artinya, tidak boleh ada satu pun elemen masyarakat yang menerima perlakuan diskriminatif. Semua harus memiliki akses yang sama terhadap sumber kemakmuran.
“Kemakmuran adalah hal yang sangat esensial, maka sumber daya alam terbarukan dan tidak terbarukan itu merupakan elemen penting untuk kemakmuran,” katanya.
Dalam waktu kampanye yang singkat, ia bersama Prabowo akan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Setidaknya, sesuai pembagian tugas yang sudah diatur tim pemenangan pemilu yang diketuai Mahfud MD.
“Kampanyenya fleksibel. Bisa saja saya ke Indonesia Timur, tapi bisa juga ke Aceh, dan lain-lain yang pasti harus bisa mengcover semua daerah,” kata dia.
Hatta menambahkan, Indonesia di masa mendatang tidak boleh didikte oleh bangsa lain. “Kita harus melihat esensi suatu kemandirian bangsa. Maknanya adalah meletakkan bangsa kita sejajar dengan bangsa manapun dan tidak boleh bangsa kita didikte olah bangsa mana pun,” katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjut Hatta, Indonesia harus maju dan pembangunan harus merata. “Tidak boleh ada satu elemen masyarakat yang tertinggal, tidak boleh ada diskriminasi,” ujarnya.
Hatta menyebutkan sejumlah program kerja yang bisa mendukung kemajuan Indonesia. “Misi dan program kerja banyak. Mulai dari reformasi struktural, meningkatkan infrastruktur jalan, transportasi, dan sebagainya,”
AntaraNews.com menulis: Bakal capres-cawapres Prabowo-Hatta Rajasa diperkirakan bisa menang telak dalam pemilihan presiden pilpres 2014 mendatang.
“Optimisme menang telak itu bukan tanpa alasan, tapi hampir semua kalangan mendukung pasangan ini,” kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Taslim Chaniago, di Jakarta, Kamis.
Menurut anggota Komisi III DPR RI itu, pasca deklarasi pasangan tersebut, banyak bermunculan simpatisan, kelompok ataupun organisasi massa yang mendukung pasangan tersebut.
“Ini membuktikan bahwa antusiasme masyarakat kepada pasangan ini sangat tinggi untuk memenangkan Prabowo-Hatta,” kata Taslim.
Ia menuturkan, pasangan ini didukung purnawirawan TNI, musisi, mahasiswa, bahkan tokoh dari partai lain seperti Harry Tanoe Sudibjo, Fuad Bawazir, Rhoma Irama, dan Mahfud MD menjadi modal besar bagi pasangan Prabowo-Hatta untuk memenangkan pilpres.
“Kita yakin dan akan bersama-sama bergerak untuk menyosialisasikan kepada masyarakat untuk memenangkan Prabowo-Hatta” jelasnya.
Selain didukung banyak pihak, ujarnya, komposisi pasangan ini merupakan paduan yang sempurna dan akan mudah diterima oleh masyarakat.
“Prabowo sosok pekerja keras dan tegas dan tidak mementingkan popularitas, sementara sosok yang pintar berkomunikasi. Keduanya memiliki konsep jelas dalam mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.
Sumber : http://www.presidenindonesia.net/prabowo-hatta/
No comments:
Post a Comment