BLANGPIDIE - Warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengeluhkan kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan di Pasar Blangpidie, termasuk di pasar kecamatan. Mereka menilai pemerintah tidak mampu melakukan stabilisasi harga di pasaran, untuk menekan kenaikan harga bahan pokok. “Kami minta pemerintah turun tangan mengatasi gejolak harga di pasaran,” kata Ita, warga Desa Kuta Tinggi, Blangpidie, Rabu (10/6).
Diperkirakan harga seumlah bahan kebutuhan terus merangkak naik memasuki hari meugang Ramadhan 1436 Hijriah/2015. Harga barang yang saat ini sudah mengalami kenaikan, yakni telur ayam dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 sampai Rp 36.000 per papan (isi 30 butir), minyak goreng curah dari Rp 18.000 menjadi Rp 20.000 per bambu, gula pasir dari Rp 12.000 menjadi Rp 13.000 per kilogram. Cabe merah di Pasar Blangpidie dijual Rp 40.000 per kilogram.
Beras ketan (pulut), bahan yang sangat dibutuhkan warga sebagai menu makanan hari meugang ini meningkat drastis dari Rp 19.000 per bambu menjadi Rp 24.000-Rp per bambu. Sirup merek Kurnia Cap Patung dari Rp 175.000 per lusin, naik menjadi Rp 185.000 per lusin.
Beberapa pedagang di Pasar Blangpidie menjelaskan, kenaikan harga beberapa bahan kebutuhan pokok ini menyesuaikan kenaikan harga di Medan (Sumut). “Akan tetapi, harga gula pasir kini turun menjadi Rp 12.000 per Kg, dari sebelumnya Rp 13.000 Kg,” kata Adi, pedagang di Jalan H llyas, Blangpidie.
No comments:
Post a Comment