Tuesday 17 March 2015

Menggapai Sarjana

Mencapai sarjana untuk memperole titel S-1 itu bagi saya sangat lah susah-susah gampang.

Gue kuliah gak pandai-pandai dan pula gak bodoh-bodoh amat, ya rata-rata lah kek umumnya

Memasuki perkuliahan gue diawal-awal gue gak banyak kawan, karna gue orangnya ya apa adanya saja, beberapa bula selanjutnya gue sudah bayak kawan yang mau bergabung dengan gue


Disini gue sudah tau hidup dikota maklum gue dari deso, gue kuliah dengan rajin dan selalu mengikuti perkulihaan dan mengerjakan tugas-tugas barang kawan-kawan gue. Dan akhirnya gue merasakan ujian pertama diperkuliah yang disebut Final, dan kami menjalankan ujiannya dengan lancar dan gue mendapatkan nilai (IP) Standar 3.00

Begitu semister selanjutnya gue sudah menurut nilainya gak gue sebutin berapa karna emang menurun sekali dan perkulian semester tiga gue juga tidak bisa ambil MK dengan penuh

Dan disitulah saya mulai semangat lagi untuk terus berusaha untuk mencapai nilai dengan baik lagi

Akhirnya sampai semseter tujuh diatas 3 semua nilai (IP) gue

Itulah dengan giat dan terus berusaha dan berdoa, dan tidak lupa doa dari keluarga besar dan kekasih beserta sahabat-sahabat


Begitu besar pengorbanan dari kedua orang tua gue, tapi terkadang gue disini kadang sedih karna Ayah gue sudah meninggal pada 11 JULI 2013 karna menderita sakit yang sangat sedih untuk gue bayangkan. Tapi saya selalu ingat pesan almarhum jangan pentang menyerah selalu berusaha dan jangan lupa kepada sang Pencipta yaitu اللّهُ , gue selalu camkan itu dalam benak hati gue

Dan gue sekarang sudah semseter 8 orang bilang Mahasiswa akhir
Disini lah gue merasa jenuh dan merasa kesal, kenapa ? Karna gue udah ajukan judul udah di acc sama ketua leb akademik, dan sudah menjalankan proposal skripsi, pembimbing 1 gue dia baik-baik saja dengan judul gue, ni yang jadi buat gue kesal, dosen pembimbing 2 gue ini loe yang buat aku kesal karna banyak kali protesnya dan saya sudah memperbaiki semua isi proposal skripsi gue

Waktu gue konsul yang kedua kalinya kepada pembimbing 2 gue, udah disuruh ganti judul bayangkan itu terjadi, karna bengitu mudah disuruh ganti judul dan tidak mengingat apa yang sudah gue lakukan dengan semangat dia malah sengampang itu suruh ubah, alasan dia judul yang gue punya terlalu banyak penelitian ini lah itu lah bla bla bla bla bla bla bayak lagi cakapnya

Ya gue sebagai mahasiswa nerima saja lah karna sudah gue pertahan kan semaksimal mungkin tapi bagi dia masih juga tidak mungkin aku teliti, padahal datanya sudah lengkap semua gue ambil ditempat penelitian tapi apa daya

Otomatis gagal deh gue naik seminarnya, yang sekalian bareng-bareng naikin judul ditahun 2014 pada sudah siap sidang semua dan bulan 4 2015 sudah wisuda, sedangkan gue mulai dari NOL lagi, begitu kecewa gue

Leting kami kira-kira yang udah siap sidang 5 atau 7 lah yang sudah selesai dan wisuda didepan mata.

Semister 8 ini saja gue tidak ada lagi mata kuliah cuma skripsi doang tapi apa lah daya ditengah-tengah perjuangan tumbang, ibaratnya orang naik tangga sudah sampai ke tengah tiba-tiba tangganya roboh ya jatu kedasar lagi dong.

Saran gue mana tau ada yang baca artikel ini dosen bimbingan mahasiswa, ya jangan kau mainkan perasaan mahasiswa karna mahasiswa manusia juga hahahaha siapa bilang bukan hehehe

Bisa lulus dengan 4 tahun bisa gak jadi jika dosen bimbingannya buka menolong tapi membuat mahasiswa semakin stress menghadapi skripsinya

Bagi pembaca semuanya doain gue ya semoga dengan kejadian ini gue jadi makin tabah dan makin semagat untuk mencapai cita-cita gue


Sampai disini dulu, tunggu kelanjutan artikel yang gue buat selanjutnya ya

Gue berjuang mulai dari Nol lagi

Semoga dosen bimbingan itu jadi orang yang terbaik yang gue kenal

Salam sukses dari gue

No comments:

Post a Comment